Halo
sahabat SEG UHO SC. Untuk mengisi waktu luang kalian, yuk kita tambah-tambah
pengetahuan mengenai ilmu geologi, terutama sejarah geologi. Semoga postingan
kali ini dapat menambah wawasan kalian tentang sejarah geologi.
Pada
awalnya, orang tertarik untuk mempelajari geologi hanya karena didorong oleh
rasa keingintahuan terhadap apa yang dilihat dan dirasakan di sekitarnya. Hal
ini dapat dilihat dari kenyataan dengan tersiratnya konsep-konsep terjadinya bumi
dihampir semua budaya kuno dan dalam ajaran-ajaran
agamanya. Proses-proses alam yang menakjubkan, seperti meletusnya gunung-api yang
mengeluarkan bahan-bahan pijar dari dalam perut bumi, goncangan bumi yang menghancurkan
segala yang ada dimuka bumi dsb, telah
mendorong orang-orang untuk
mencari jawabannya.
|
George Cuvier |
Ilmu
Geologi itu sendiri sebenarnya dapat dikatakan baru dimulai pada sekitar tahun
500 hingga 300 tahun sebelum Masehi, yang didasarkan kepada fakta-fakta yang
disusul dengan pemikiran pemikiran dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh
pakar-pakar filsafat Yunani dan geologi sejak itu berkembang menjadi Ilmu Pengetahuan
tentang Bumi. Filsuf yang paling menonjol adalah Aristoteles.
Beliau mengatakan bahwa batuan terbentuk karena pengaruh bintang-bintang dan
gempabumi terjadi akibat meledaknya udara yang padat di bumi karena adanya
proses pemanasan oleh pusat api. Frank D. Adams mengatakan dalam “Geological Sciences” (New
York: Devor, 1938) bahwa : “Selama masa-masa pertengahan Aristoteles dihormati
sebagai kepala dan pimpinan semua filosof, yang pendapatnya pada subyek apapun
merupakan hukum dan merupakan hasil akhir.”
Namun
setelah itu muncul beberapa doktrin yang revolusioner, yaitu Catastrophism (Katastropik)
yang menjelaskan bahwa bentuk permukaan bumi dan segala kehidupan diatasnya
terbentuk dan musnah dalam sesaat akibat suatu bencana yang besar. Padahal
terbentuknya gunung, lembah, bukit terjal dan bentuk lainnya itu memerlukan
waktu yang sangat lama untuk terbentuk (hingga jutaan tahun). Teori ini
berkembang di abad 17-18.
|
James Hutton |
Akhir abad ke-18 dianggap sebagai permulaan geologi modern. James
Hutton (1795), seorang ahli fisika Skotlandia, bapak geologi modern, menerbitkan
buku Theory of the Earth. Dimana ia mencetuskan: “The present is
the key to the past.” Kejadian
yang terjadi sekarang ini, berlangsung pula pada masa lalu. Proses di Bumi
terjadi secara berulang-ulang. maka saat ini ditambahkan pula : The present is
the key to the future. Charles Lyell (1797–1875) membuat sebelas edisi dari
hasil pekerjaan besarnya, antara lain : Principles of Geology (Prinsip-prinsip
Geologi). Buku ini berusaha menjelaskan perubahan-perubahan lebih lanjut dari
permukaan bumi, dengan referensi dari sebab-sebab yang berlaku sekarang. Ia
mengilustrasikan konsep-konsep kesamaan dari alam sesuai dengan waktu. Ia dapat
memperlihatkan bahwa proses-proses geologi yang dapat diamati sekarang dapat
disimpulkan berlaku juga pada masa lalu. Walaupun teori uniformitarianisme
tidak dimulai dari Lyell, dia adalah orang yang lebih sukses dalam
menginterpretasi dan mempublikasikan pada masyarakat luas.
Selanjutnya
muncul banyak teori yang membuat ilmu geologi berkembang cepat. Salah satunya
teori tektonik lempeng oleh Alfred Wagener (1912). Namun pada saat itu masih
sebagai bahan tertawaan, dan baru diketahui kebenarannya pada tahun 1960. Bahwa bumi
itu selalu mengalami perubahan baik perubahan kecil maupun besar, baik sangat
lambat hingga dalam sekejap, baik sempit maupun luas. Bumi itu dinamis, tidak
statis/tidak hanya diam.
Comments
Post a Comment