LINGKUNGAN PENGENDAPAN



Apakah teman-teman pernah mendengar tentang Lingkungan Pengendapan ? Jika belum, mari simak artikel ini.
Apa itu lingkungan pengendapan ?

Lingkungan pengendapan adalah tempat mengendapnya material sedimen beserta kondisifisik, kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu (Gould, 1972). Interpretasi lingkungan pengendapan dapat ditentukan dari struktur sedimen yang terbentuk..

Jenis Jenis Lingkungan Pengendapan ?

1.    Lingkungan Pengendapan di Darat

Ø  Kipas Alluvial.
Aluvial fan atau yang biasa disebut kipas alluvial adalah kenampakan pada mulut lembah yang berbentuk kipas yang merupakan hasil proses pengendapan atau merupakan akhir dari system erosi-deposisi yang dibawah oleh sungai. Lingkungan ini umumnya berkembang di kaki pegunungan, dimana air kehilangan energy untuk membawa sendimen ketika melintasi dataran. Atau dapat diartikan pula bila suatu sungai dengan muatan sedimen yang besar mengalir dari bukit atau pegunungan, dan masuk kedataran rendah, maka akan terjadi perubahan gradient kecepatan yang drastis, sehingga terjadi pengendapan material yang cepat, yang dikenal sebagai kipas aluvial, berupa suatu onggokan material lepas, berbentuk seperti kipas, biasanya terdapat pada suatu dataran di depan suatu gawir.


  
Ø  Lingkungan Glasial.
Pengertian tentang system pengendapan glacial dan macam-macam bentuknya penting dalam aplikasi. Pertama, data kandungan endapan glacial dapat digunakan menyelesaikan masalah tentang proses-proses geologi yang terjadi. Kedua, endapan glacial merupakan dasar untuk mempelajari lingkungan geologi. Dengan adanya karakteristik teknik geologi, pedoman hydro geological, dan arus transportasi dalam system pengendapan glasial. Sistem pengendapan glacial merupakan suatu pendorong dalam penyelidikan tentang system pengendapan glacial ini juga merupakan pendorong untuk mempelajari/mengetahui tentang letak dari pengendapan klastik dan karbonat dari suatu reservoir hidrokarbon pada tahun 1950–an


Ø  Lingkungan Fluvial
Mencakup braided river, sungai bermeander, dan jeram. Saluran-saluran sungai, ambang sungai, tanggul, dan dataran-dataran banjir adalah bagian dari lingkungan fluvial. Endapan di saluran-saluran sungai terdiri dari kwarsa, gravel dengan kebundaran baik, dan pasir. Ambang sungai terbentuk dari gravel atau pasir, tanggul-tanggul terbuat dari pasir berbutir halus ataupun lanau. Sementara, dataran-dataran banjir ditutupi oleh lempung dan lanau.


Ø  Danau
Mempunyai karakteristik yang bermacam-macam; besar atau kecil, atau dalam; di isi oleh sedimen evaporit, karbonatan, atau teriri geneous. Sedimen berbutir halus dan bahan organic yang mengendap pada beberapa danau menghasilkan serpih berlapis yang mengandung minyak.


Ø  Gurun  
Biasanya berupa daerah luas dengan bukit-bukit dari endapan pasir. Endapan pasir mempunyai sorting yang baik, kebundaran yang baik, cross-bedded tanpa adanya asosiasi dengan gravel atau lempung.  


Ø  Rawa 
Air yang diam dengan tumbuhan hidup didalamnya. Terdapat endapan batu bara.



2.    Lingkungan Pengendapan Transisi

Ø  Delta
Merupakan endapan berbentuk kipas, terbentuk ketika sungai mengaliri badan air yang diam seperti laut atau danau. Proses pembentukan delta adalah akibat akumulasi dari sedimen fluvial (sungai) pada “lacustrine” atau “marine coastline”. Untuk membentuk sebuah delta, sungai harus mensuplai sedimen secara cukup untuk membentuk akumulasi aktif, dalam hal ini prograding system. Ketika sebuah sungai memasuki laut dan terjadi penurunan kecepatan secara drastis, yang diakibatkan bertemunya arus sungai dengan gelombang, maka endapan-endapan yang dibawanya akan terendapkan secara cepat dan terbentuklah sebuah delta.


Ø  Pantai dan Barrier
Islands didominasi oleh pasir dengan fauna marine. Barrier islands terpisah dari pulau utama oleh lagoon. Umumnya berasosiasi dengan endapan tidal flat.


Ø  Lagoons
Badan dari air yang menuju darat dari barrier islands. Lagoons di lindungi dari gelombang laut yang merusak oleh barrier islands dan mengandung sediment berbutir lebih halus dibandingkan dengan yang ada di pantai (biasanya lanau dan lumpur). Lagoons juga hadir di balik reef atau berada di pusat atoll.



Ø  Tidal Flats
Membatasi lagoons, secara periodic mengalami pasang surut (biasanya 2 kali sehari), mempunyai relief yang rendah, dipotong oleh saluran  yang bermeander. Terdiri dari lapisan-lapisan lempung, lanau, pasir halus. Stromatolit dapat hadir jika kondisi memungkinkan.


3.    Lingkungan Pengendapan Laut

Ø  Reefs
Tahan terhadap gelombang, strukturnya terbentuk dari kerangka berbahan calcareous dari organisme seperti koral dan beberapa jenis alga. Kebanyakan reef zaman resen berada pada laut yang hangat, dangkal, jernih, laut tropis, dengan koordinat antara garis lintang 30oN dan 30oS. Cahaya matahari diperlukan untuk pertumbuhan reef.



Ø  Continental Shelf
Terletak pada tepi kontinen, relative datar (slope < 0.1o), dangkal (kedalaman kurang dari 200 m), lebarnya mampu mencapai beberapa ratus meter. Continental shelf ditutupi oleh pasir, lumpur, dan lanau.



Ø  Continental Slope dan Continental Rise
Terletak pada dasar laut dari continental shelfContinental slope adalah bagian paling curam pada tepi kontinen. Continental slope melewati dasar laut menuju continental rise, yang punya kemiringan yang lebih landai. Continental rise adalah pusat pengendapan sedimen yang tebal akibat dari arus turbidity.

 


Ø  Abyssal Plain 
Merupakan lantai dasar samudera. Pada dasarnya datar dan dilapisi oleh very fine-grained sediment, tersusun terutama oleh lempung dan sel-sel organisme mikroskopis seperti foraminifera, radiolarians, dan diatom.




<= Thanks and look forward to the next article =>


Comments

Popular posts from this blog

TIPE - TIPE BENTANG ALAM

STRUKTUR PRIMER

KEKAR