Cekungan Sedimen Benua


Apa kabar sahabat pembaca, pastinya pernah mendengar tentang Cekungan Sedimen, Jika belum, mari simak artikel berikut.
Apa yang dimaksud dengan Cekungan Sedimen ?




Cekungan sedimen adalah suatu daerah rendah, yang terbentuk oleh proses tektonik, dimana sedimen terendapkan. Cekungan sedimen merupakan depresi sehingga sedimen terjebak di dalamnya. Depresi ini terbentuk oleh suatu proses nendatan (subsidence) dari permukaan bagian atas suatu kerak. Berbagai penyebab yang menghasilkan penendatan, di antaranya adalah :
Ø  Penipisan kerak
Ø  Penebalan mantel litosfer
Ø  Pembebanan batuan sedimen & gunung api
Ø  Pembebanan tektonik
Ø  Pembebanan subkerak
Ø  Aliran astenosfer
Ø  Penambahan berat kerak
Klasifikasi jenis cekungan sedimen, menggunakan kriteria yang berbeda, terminologi yang bermacam-macam, dan bahkan saling bertentangan. Tujuan klasifikasi cekungan yaitu untuk   membantu   analisis   evolusi   struktur   dan   stratigrafi   cekungan   dalam   rangka   mencari hidrokarbon. Dickinson, 1974 dan Miall, 1999 ; klasifikasi cekungan sedimen dapat berdasarkan pada :
Ø  Tipe dari kerak dimana cekungan berada.
Ø  Posisi cekungan terhadap tepi lempeng.
Ø  Untuk cekungan yang berada dekat dengan tepi lempeng, tipe interaksi lempeng yang terjadi selama sedimentasi.
Ø  Waktu pembentukan dan basin fill terhadap tektonik yang berlangsung.
Ø  Bentuk cekungan.
Klasifikasi berdasarkan hubungan antara morfologi/bentuk cekungan dan kapan sedimen mengisinya, yaitu :

  1. Syn-depositional
Sedimentasi bersamaan dengan subsidence, jenis facies sedimen pengisi cekungan akan dipengaruhi oleh perubahan akomodasi, pola penyebaran facies dapat diprediksi di bagian pinggiran facies dangkal dan di tengah cekungan facies yang lebih dalam.
  1. Post-depositional
Cekungan terbentuk lebih belakangan dibandingkan dengan sedimentasi yang lebih dulu terjadi. Pola penyebaran facies sedimen-sedimen yang lebih tua tidak dikontrol oleh morfologi cekungan yang terbentuk belakangan tapi mengikuti cekungan yang terbentuk lebih awal.
  1. Pre-depositional
Cekungan terbentuk lebih dulu, lalu subsidence terjadi dengan cepat karena tektonik sehingga lokasi depocentre dalam sekali, baru kemudian sedimen masuk ke cekungan setelah tektonik berhenti.

Mekanisme pembentukan  Cekungan Sedimen ?





Ø  Cekungan terbentuk sebagai hasil pergerakan vertikal dan horizontal dalam skala besar pada lapisan-lapisan bagian atas bumi.
Ø  Karena itu lokasi cekungan terhadap lempeng bumi penting untuk perkembangan klasifikasi cekungan.
Ø  Secara singkat kaitan antara konsep-konsep dasar tektonik lempeng dengan formasi cekungan sedimen adalah : shell terluar bumi adalah lapisan kaku yang disebut litosfer, yg terdiri atas kerak dan mantel teratas. Topografi rendah terbentuk pada permukaan bumi dimana kerak tipis dan tersusun atas batuan basaltik padat.
Ø  Lautan menempati topografi-topografi rendah ini, sehingga  kerak padat ini disebut kerak samudera. Sebaliknya kerak benua tebal. Tersusun oleh batuan granitik dan karenanya secara toporafi lebih tinggi dari pada laut.
Ø  Cekungan sedimen terbentuk pada kerak benua maupun kerak intermediet. Kerak intermediet terjadi pada batas antara kerak samudera dan kerak benua dan transisi antara keduanya.
Ø  Litosfer yang kaku menumpang pada astenosfer yang sedikit kental.
Ø  Konveksi yang terjadi dalam astenosfer menyebabkan litosfer yang kaku pecah menjadi lempeng-lempeng yang bergerak lambat satu sama lain melintasi permukaan bumi.
Ø  Terdapat delapan lempeng utama di bumi saat ini.
Ø  Bagian dalam (Interior) lempeng relatif stabil, tapi ujung - ujungnya aktif secara tektonik.
Ø  Lempeng - lempeng pecah atau berpisah pada punggungan tengah samudera (mid oceanic ridge), akibat naiknya magma basal dari mantel untuk membentuk kerak samudera baru dan memperluas lantai samudera secara lateral.
Ø  Gaya - gaya utama yang terlibat disini bersifat ekstensional, dan proses - proses dimulai melalui kerak benua.
Ø  Divergensi dimulai dengan kenaikan arus konveksi yang menghasilkan tonjolan (bulge) seperti kubah (dome) pada kerak.
Ø  Ketika gaya-gaya menjadi begitu besar, rift yg menonjol ini dalam pola radial, biasanya dengan tiga cabang. Seperti terjadi pada pemisahan lempeng, hanya dua lengan rift yang benar - benar  terus melebar.
Ø  Dua lengan dari triple rift itu menjadi tersambung dan menjadi cekungan laut yg kecil.
Ø  Lengan ketiga berhenti untuk membuka dan gagal menjadi rift. Contoh terkini dari hal tersebut adalah Laut Merah (Red Sea) dan teluk Aden (Gulf of Aden) yang baru saja menjadi cekungan laut meliputi dua cabang rift, kemudian menyebabkan Afrika menjauh dari Arabia. Lembah rift Afrika Timur yang panjang samping kiri sebagai lengan (arm) ketiga yang gagal.
Ø  Sebagai lantai samudera yang terus meluas, kerak samudera baru bertambah hanya pada daerah sumbu, dimana punggungan tengah samudera mulai terbentuk.
Ø  Kontinen - kontinen terpisah sangat jauh, dan cekungan berkembang sepanjang batas pasifnya (passive margin). Konfigurasi ini analog dengan  batas laut Atlantik saat ini.
Ø  Untuk lempeng yang saling bertemu bersama, maka gaya yang. dominan adalah gaya kompresi. Pada zona subduksi, maka ujung depan satu lempeng menolak yang lain, dan lempeng yang tertolak merosot ke bawah masuk ke dalam mantel dan terkonsumsi
Ø  Busur kepulauan dapat dihasilkan oleh vulkanisme dan percampuran kerak benua dengan kerak samudera dekat zona subduksi.
Ø  Cekungan kecil akan membentuk batas terhadap busur kepulauan.
Ø  Proses subduksi melibatkan sebagian besar kerak laut, karena benua terlalu mengambang dan susah ditarik ke bawah ke dalam mantel.
Ø  Subduksi dapat pula terjadi antara dua lempeng laut, tanpa melibatkan lempeng benua. Cekungan sedimen tidak terbentuk dalam setting ini, namun lempeng - lempeng yang tertolak akhirnya akan terkonsumsi secara sempurna.
Ø  Ujung depan lempeng benua dapat tertekan dan membentuk rangkaian pegunungan pantai seperti Pegunungan Andes.
Ø  Seperti kerak samudera yang memisahkan dua benua selanjutnya terkonsumsi, lempeng - lempeng benua bertemu selanjutnya bertumbukan.
Ø  Zona linear sempit dari tumbukan benua dengan Benua atau busur kepulauan dengan benua disebut Suture.
Ø  Pada beberapa batas lempeng konvergen, kerak tidak terkonsumsi. Malahan dua lempeng tergelincir satu sama lain dalam arti luas, transcurent atau strike-slip faults.
Ø  Cekungan sempit dan dalam dapat terbentuk berbatasan dengan patahan yang begitu kompleks, seperti cekungan California yang Berbatasan dengan Sesar geser San Andreas.
Ø  Sebagai kesimpulan terdapat beberapa jenis batas lempeng - lempeng : a. Punggungan Tengah Samudera, b. Zona Subduksi, c. Suture, d. Sesar geser (transcurrent fault).



Sekian pembahasan dasar tentang Cekungan Sedimen Benua,mudah-mudahan pembahasan kali ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Terimakasih...

Comments

Popular posts from this blog

STRUKTUR PRIMER

TIPE - TIPE BENTANG ALAM

BATUAN METAMORF