TIPE - TIPE BENTANG ALAM

Pada artikel kali ini, akan dibahas mengenai tipe-tipe Bentang Alam. Apa itu Bentang Alam? Bagaimana Klasifikasinya?
     1.      Definisi dan Klasifikasi Bentang Alam
Bentang alam (landform) permukaan bumi menurut Van Zuldam (1979), diklasifikasikan berdasarkan asal terbentuknya atau genesisnya dibagi menjadi :
  1. Bentang alam alluvial
  2. Bentang alam struktural
  3. Bentang alam kars
  4. Bentang alam eolian
  5. Bentang alam laut dan pantai
  6. Bentang alam vulkanik
            Setelah megetahui mengetahui definisi dan klasifikasi dari bentang alam, mari kita simak penjelasan selengkapnya:
          A. Bentang Alam  Alluvial
Bentang alam alluvial adalah bentang alam yang terbentuk dari proses yang berkaitan dengan air permukaan/aliran sungai (proses fluvial). Sungai itu sendiri dapat dibedakan berdasar keberadaan saluran yang tetap menjadi :
·         Stream; aliran sungai belum memiliki saluran yang tetap (masih dapat berpindah).
·         River; aliran sungai telah memiliki saluran yang permanen.
Sungai dapat diklasifikasikan kembali berdasarkan stadium erosinya menjadi :
·         Sungai muda; bercirikan erosi vertical efektif, relative lurus dan mengalir di atas batuan induk, tidak terjadi sedimentasi, dan penampang berbentuk V.
·         Sungai dewasa; bercirikan erosi lateral efektif dan relatif kecil, terdapatnya cabang-cabang sungai dan penampang berbentuk U.
·         Sungai tua; bercirikan erosi lateral sangat efektif dengan aliran berliku-liku (meander), anak sungai relatif lebih banyak dibandingka dengan sungai dewasa.
Proses fluvial adalah suatu proses baik kimia maupun fisika yang menyebabkan perubahan bentang alam/bentuk permukaan bumi karena pengaruh air permukaan. Proses fluvial dapat diklasifikasikan menjadi :
·         Erosi; proses terkikisnya batuan (abrasi, korosi, coring, scouring)
·         Transportasi; proses terangkutnya material-material hasil erosi.
·         Sedimentasi; proses terendapnya material hasil erosi yang telah mengalami proses transportasi.
Proses transportasi dan sedimentasi sangat dipengaruhi oleh faktor kekentalan, kepekatan dan kecepatan aliran sungai.

          B. Bentang alam Struktural
Bentang alam struktural merupakan kenampakan morfologi yang pembentukannya dikontrol sepenuhnya oleh struktur geologi daerah yang bersangkutan. struktur yangg dominan merupakan struktur sekunder, atau struktur yg terbentuk setelah batuannya ada. Struktur-struktur ini dapat berupa sesar, lipatan dan kekar. Kenampakan pada peta topografi yg dpt dgnakan untuk interpretasi daerah tersebut adalah merupakan bentang alam struktural antara lain :
·         Pola Penyaluran, Pola – pola khusus yang ada pada daerah menunjukan adanya struktur yg bekerja pada daerah tersebut, seperti  sungai yang membelok tiba-tiba, atau adanya pola trellis dan sub dendritik.
·         Lineament atau pola kelurusan dlm hal ini dapat ditunjukkan dari penampakan punggungan (ridge), lembah, bukit, yang bisa di interpretasikan adanya struktur geologi yg bekerja.
·         bentuk bukit , lembah
·         perubahan aliran sungai

C. Bentang Alam Karst
Karst adalah istilah dalam bahasa Jerman yang diambil dari istilah Slovenian kuno yang berarti topografi hasil pelarutan (solution topography) (Blomm,1979). Menurut Jenning (1971, dalam Blomm 197), topografi karst didefinisikan sebagai lahan dengan relief dan pola penyaluran yang aneh, berkembang pada batuan yang mudah larut (memiliki derajat kelarutan yang tinggi) pada air alam dan dijumpai pada semua tempat pada lahan tersebut. Flint dan Skinner (1977) mendefinisikan topography karst sebagai daerah yang berbatuan yang mudah larut dengan surupan (sink) dan gua yang berkombinasi membentukk topografi yang aneh (peculiar topography) dan dicirikan oleh adanya lembah kecil, penyaluran tidak teratur, aliran sungai secara tiba-tiba masuk kedalam tanah meninggalkan lembah kering dan muncul sebagai mata air yang besar.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat ditetapkan suatu pengertian tentang topografi karst yaitu : “Suatu topografi yang terbentuk pada daerah dengan litologi berupa batuan yang mudah larut, menunjukkan relief yang khas, penyaluran yang tidak teratur, aliran sungainya secara tiba-tiba masuk kedalam tanah dan meninggalkan lembah kering untuk kemudian keluar ditempat lain sebagai mata air yang besar”.Dari sebaran batugamping yang ada, Indonesia merupakan wilayah yang potensial sebagai kawasan kars. Dari kondisi geologinya Indonesia kaya akan batugamping. Tetapi tidak semua batugamping yang ada diwilayah Indonesia dapat berkembang menjadi bentang alam kars
  
                D Bentang Alam Eolian
Bentang alam eolian adalah bentang alam yang terbentuk sebagai pengaruh dari angin. Dalam hal ini, bentang alam eolian akan lebih terlihat di daerah gurun (gurun pasir) karena sedikitnya faktor penghalang dan ketiadaan faktor pengikat oleh material-material bebas. Di daerah ini, proses pembentukan yang terjadi pada umumnya meliputi proses pengikisan oleh angin dan proses sedimentasi. Proses sedimentasi (pengendapan) oleh angin ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
·         Dune; merupakan bukit yang terbentuk sebagai hasil dari timbunan pasir oleh hembusan angin. Dune akan sangat dipengaruhi oleh kuatnya hembusan dan kecepatan angin, bentuk dari permukaan dan adanya rintangan. Dune memiliki berbagai macam tipe, yaitu :
v  Star dune; dune dengan banyak punggung bukit pasir ridge yang bertemu pada satu titik.
v  Transverse dune; dune yang terbentuk di sepanjang jejak angin.
v  Barchan; bukit pasir lengkung bertanduk.
·         Loess; merupakan daerah yang luas yang tertutup oleh material-material halus.

E. Bentang alam Laut dan Pantai

Wilayah pantai, seperti juga wilayah-wilayah lain di bumi, terbentuk oleh berbagai proses geologi yaitu proses endogen yang diprakarsai oleh proses yang terjadi dari dalam bumi, dan proses exogen yang dimotori oleh kegiatan dari luar bumi.Proses endogen bermula dari gerak-gerak daari dalam bumi seperti gempa bumi, letusan gunungapi; proses tersebut membentuk benua, lautan, deretan pegunungan, dsb. Proses exogen diprakarsai oleh pancaran sinar matahari, kegiatan atmosfir tanah, erosi oleh air/angin/es, transport sediment, dan sedimentasi di berbagai tempat.

      F.     Bentang Alam Vulkanik
Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang terbentuk sebagai akibat dari proses atau kegiatan vulkanisme/gunung berapi. Vulkanisme dibagi dalam menjadi tiga macam :
·         Vulkanisme letusan; vulkanisme pada magma yang bersifat basa dan kental. Memiliki karakteristik letusan yang kuat dan umumnya menghasilkan material piroklastik serta membentuk gunung api terjal.
·         Vulkanisme lelehan; vulkanisme pada magma asam dan bersifat encer, dimana vulkanisme ini memiliki letusan yang lemah. Vulkanisme jenis ini akan membentuk gunung api jenis perisai.
·         Vulkanisme campuran; vulkanisme pada magma intermediate, umumnya membentuk gunung api strato.
·         Gunung api dapat dibedakan berdasarkan tipe erupsinya menjadi :
v  Tipe Hawaii (perisai); tipe gunung ini memiliki tipe vulkanisme lelehan dengan bentuk kubah yang relatif landai, umumnya tedapat kaldera.
v  Tipe Krakatau; memiliki tipe vulkanisme lelehan dan letusan.
v  Tipe Pelee; memiliki tipe vulkanisme letusan dengan bentuk bentang gunung kerucut.
Demikian artikel mengenai Bentang Alam, Cek terus website kami untuk artikel-artikel berikutnya. Sampai Jumpa!

Comments

Popular posts from this blog

STRUKTUR PRIMER

KEKAR