Well Logging

Hallo sobat pembaca!! kembali lagi bersama kami SEG UHO SC. Kali ini kita akan membahas sedikit Well Logging.. nah untuk lebih jelasnya, silahkan simak artikel berikut!!

SELAMAT MEBACA..


Mengenal Well Logging Dalam Dunia Eksplorasi
Well Logging adalah teknik  pengukuran dan pencacatan data dibawah permukaan untuk mengetahui karakteristik formasi geologi berdasarkan parameter-parameter fisis batuan dengan cara menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang sumur atau lubang bor. sedangkan log adalah hasil rekaman dalam fungsi kedalaman terhadap proses logging (Serra, 1984). Log dapat berupa pengamatan visual sampel yang diambil dari lubang bor (geological log), atau dalam pengukuran fisika yang dieroleh dari respon piranti instrumen yang di pasang didalam sumur (geophysical log). Tujuan dilakukannya logging adalah untuk mengetahui karakter fisik batuan di dalam lubang sumur secara in-situ sehingga dapat diketahui kondisi bawah permukaan seperti litologi, porositas, saturasi air, permeabilitas, dan kandungan serpih yang ada dalam formasi. Data – data ini yang kemudian dapat diaplikasikan untuk tujuan – tujuan tertentu seperti karakterisasi reservoar, struktur, dan perhitungan volumetrik hidrokarbon.
Well logging pertama kali digunakan Marcel dan Conrard Schlumberger pada tahun 1926 untuk eksplorasi minyak bumi. Pada awalnya Schlumberger bersaudara mengembangkan alat Resistivitas untuk mendeteksi perbedaan porositas dari batupasir untuk lapangan minyak di Merkwiller-Pechelbronn, di Perancis bagian Timur. Instrumen yang digunakan schlumberg disebut sonde. Sonde ini diberhentikan dalam lubang bor pada interval periodik tertentu dan resistivitasnya langsung dicatat di dalam kertas grafik.
Sejak tahun 1926 hingga sekarang, teknologi well logging telah mengalami banyak perkembangan dan inovasi terbaru untuk mengakomodasi kebutuhan industri minyak dan gas, dalam proses pencarian dan mengetahui prospek minyak bumi di dalam suatu reservoar.   Mulai dari tool konvensional seperti log GR, log SP, log Densitas dan lain-lain .hingga ke tool unconventional seperti   LWD (Logging While Drilling) dimana antara perekaman log dan pengeboran dilakukan bersamaan, sehingga  dapat memberikan gambaran mengenai kondisi  “sebenarnya” dari formasi yang terdapat dalam lubang bor.

Berdasarkan waktu pengambilan datanya well logging dibedakan menjadi 2 yaitu:


1.      Selama kegiatan pemboran berlangsung
·         Mud logging
Mud logging adalah suatu teknik pengambilan data bawah permukaan dengan menganalisa dan mengumpulkan informasi dari partikel solid (padat),cairan, dan gas yang terbawa kepermukaan bersamaan dengan keluarnya lumpur dari dalam lubang pengeboran.Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui berbagai parameter pemboran dan formasi sumur yang sedang dibor


Gambar 1 Metode Mud Logging


·         Logging while drilling (lwd)
Logging while drilling (lwd) adalah pengerjaan logging yang dilakukan bersamaan pada saat pemboran. . Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data dikirimkan melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran ke sensor di permukaan. Setelah diolah lewat serangkaian komputer, hasilnya juga berupa grafik log di atas kertas. LWD berguna untuk memberi gambaran tentang formasi dalam tubuh batuan sedini mungkin pada saat pemboran.
1.      Setelah proses pemboran
·         Log listrik
Log listrik merupakan alat rekaman paling tua yang dipakai dalam industri perminyakan.Kurva-kurva SP dan resistivitas adalah merupakan rekaman standar yang harus ada dalam setiap penampang stratigrafi sumur bor. Kegunaan log listrik adalah untuk interpretasi litologi dan dapat juga digunakan untuk mendeteksi zona yang mengandung minyak atau tidak.serta  dapat digunakan sebagai dasar dalam korelasi bawah permukaan
A. Log Spontaneous Potensial (SP)
Log SP adalah suatu rekaman selisih potential antara sebuah electrode(“fish”) yang ditempatkan di permukaan tanah dengan suatu electrode yang bergerak dalam lubang sumur  .proses pengambilan data log SP menggunakan lumpur agar terdapat aliran listrik dari formasi ke alat log.



Gambar 2. Prisip Kerja Log Spontaneous Potensial (Sp)

Proses pengambilan data log sp biasa terjadi suatu Penyimpangan yang  disebabkan oleh aliran arus listrik didalam lumpur.Penyebab utamanya adalah keterdapatan 2 kelompok tenaga elektromotive didalam formasi, yaitu komponen elektrokimia dan elektrokinetik.





Gambar 3. Defleksi kurva sp


Kemiringan kurva setiap kedalaman adalah sebanding dengan intensitas arus SP dalam lumpur pada kedalaman tersebut. Intensitas dari arus listrik dalarn lumpur adalah maksimum pada batas-batas formasi permeabel, sehingga kemiringan dari kurva SP adalah maksimum pada batas-batas tersebut. Maka pada kurva SP suatu batas lapisan dapat dicari.Bentuk kurva dan besarnya defleksi SP tergantung pada beberapa faktor :
                        - Rasio dari filtrasi lumpur dengan resistivitas air, Rmf/Rw.
-Ketebalan h dan resistivitas sesungguhnya Rt, dari lapisan permeabel.
 -Resistivitas Rxo, dan diameter di dari daerah rembesan oleh filtrasi lumpur.
-Resistivitas Rs dari formasi-formasi yang berdekatan.

- Resistivitas Rm dari lumpur, dan diameter dh dari lubang bor..




Gambar 4Defleksi kurva SP terhadap pengaruh lumpur (Schlumberger, 1996).


·         Log Resitivitas
Resistivitas atau tahanan jenis suatu batuan adalah suatu kemampuanbatuan untuk menghambat jalannya arus listrik yang mengalir melalui batuan tersebut (Darling, 2005).Nilai resistivitas rendah apabila batuan mudah untuk mengalirkan arus listrik, sedangkan nilai resistivitas tinggi apabila batuan sulit untuk mengalirkan arus listrik.
·         Log Radioaktif
Log Radioaktif adalah log yang menyelidiki intensitas radioaktif yang   terkandung dalam mineral. Log Radioaktif ini terdiri dari Gamma Ray Log, Neutron Log dan Density Log.
a.       Gamma Ray Log(GR)
Gamma Ray Log adalah suatu kurva yang menunjukan besaran intensitas radioaktif yang ada dalam formasi. Prinsip kerja dari Gamma Ray log, yaitu alat mula-mula dimasukkan sampai ke dasar        lubang bor, hal ini dilakukan untuk mengecek supaya tidak terjadi hambatan atau sangkutan. Kemudian alat ditarik ke atas secara perlahan-lahan dan detector menangkap radiasi sinar radioaktif alamiah yang dipancarkan batuan formasi. Di dalam detector sinar radioaktif (sinar gamma) tidak dapat diukur secara langsung tetapi melalui proses ionisasi (pelepasan elektron-elektron dari atom yang sebelumnya netral, dimana pelepasan electron ini akan menimbulkan arus listrik yang dideteksi oleh alat).Pada lapisan permeabel yang bersih (clean), kurva gamma ray menunjukkan intensitas radioaktif yang sangat rendah, terkecuali jikamempunyai komposisi mineral-mineral tertentu yang bersifat radioaktif. Sedangkan pada lapisan yang kotor (shally ), kurva gamma ray akan menunjukkan intensitas radioaktif yang tinggi. Fungsi dari Gamma Ray Log , antara lain:
1.              Membedakan lapisan shale dan non shale pada sumur open hole atau closed hole dan juga pada kondisi ada lumpur maupun tidak.
2.              Sebagai pengganti SP log untuk pendeteksian lapisan permeable, karena untuk formasi yang tidak terlalu resesif (Rw/Rmf) hasil SP log tidak akurat.
3.              Untuk korelasi batuan.
4.              Untuk mengetahui prosentase kandungan shale pada lapisan permeable.
5.              Untuk mendeteksi mineral-mineral radioaktif.
6.              Untuk menentukan kedalaman perforasi yang telah diinjeksi air.

b.      Log neutron
Log neutron adalah log pororitas yang mengukur konsentrasi ion hidrogen dalam formasi. Bertujuan untuk menentukan porositas total batuan, yang diisi hidrokarbon atau air. . Log ini dapat digunakan pada Cased hole maupun Open hole, umumnya digunakan pada open hole, untuk penggunaan cased holeharus dilakukan koreksi.     
Fungsi dari Neutron Log, antara lain:
·         Untuk menentukan porositas total.
·         Untuk mendeteksi adanya formasi gas setelah dikombinasikan dengan porosity tool.

·         Untuk penentuan korelasi batuan.

Gambar 5. Defleksi Kurva Neutron Log

·         Log Density
Log Density menunjukkan besarnya densitas (bulk density) dari batuan yang ditembus lubang bor, berguna untuk menentukan besarnya porositas. fungsi dari formation Density Log antara lain :
1. Untuk mengukur porositas (Ø) batuan.
2. Untuk mengidentifikasi mineral batuan.
3. Untuk mengevaluasi shally sand dan litologi yang kompak.

Prinsip dasar dari log densitas ini adalah menggunakan energi yang berasal dari sinar gamma. Pada saat sinar gamma bertabrakan dengan elektron dalam batuan akan mengalami pengurangan energi. Energi yang kembali sesudah mengalami benturan akan diterima oleh detektor yang berjarak tertentu dengan sumbernya (makin lemah energi yang kembali menunjukkan makin banyaknya elektron-elektron dalam batuan, yang berarti makin padat butiran/mineral penyusun batuan per satuan volume yang menjadi indikasi densitas batuan. (Dewan, 1983). Dalam log densitas besarnya nilai kurva dinyatakan dalam satuan gram/cc.

·         Log Sonic
 Sonik log merupakan log akustik dengan prinsip kerja mengukur waktu tempuh gelombang bunyi pada jarak tertentu didalam lapisan batuan Prinsip kerja adalah bunyi dengan interval yang teratur dipancarkan dari sebuah sumber bunyi (transmitter) dan alat penerima akan mencatat lamanya waktu perambatan bunyi di dalam batuan (∆t). Lamanya waktu perabatan bunyi tergantung kepada litologi batuan dan porositas batuannya.Log sonik mengukur kemampuan formasi untuk meneruskan gelombang suara.
Sekian pembahasan kita kali ini, mudah-mudahan pembahasan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Nantikan informasi-informasi kami selanjutnya.

SAMPAI JUMPA..








Comments

Popular posts from this blog

TIPE - TIPE BENTANG ALAM

STRUKTUR PRIMER

KEKAR